[MOJOK.CO] “Beginilah gambaran fisik Honda Tiger menjadi Honda CB.”
Pertanyaannya adalah kenapa?
Jenis motor bekas yang saat ini mulai banyak diburu adalah Honda Tiger. Selain Honda Vario, Honda Beat, Yamaha Mio, Kawasaki kelas Sport dan kelas Honda Supra, permintaan Honda Tiger bekas di bawah tahun 2007 mulai meningkat. Salah satu alasannya adalah dijadikan “bahan mentah” modifikasi menjadi fisik Honda CB.
Kenapa harus bersusah payah mengubah fisik Honda Tiger menjadi Honda CB? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Mojok Institute kembali menemui Bapak Heri Suwarso (62) yang sudah lebih dari 20 tahun menggeluti bisnis motor bekas. Salah satu lini usaha yang sudah cukup lama digeluti bapak dua anak ini adalah modifikasi Honda Tiger menjadi fisik Honda CB.
Ada dua alasan yang diungkapkan oleh Bapak Heri. Pertama, dari sisi konsumen, tentu berhubungan dengan klangenan. Model Honda CB bahkan lebih dulu tenar jika dibandingkan dengan modifikasi model jap style. Sudah lebih tenar, biaya yang dikeluarkan pun lebih murah jika menggunakan pendekatan modifiksi fisik Honda CB.
Kedua, dari sisi pebisnis motor bekas, modifikasi fisik Honda Tiger menjadi fisik CB mampu mengangkat nilai jual motor itu sendiri. Singkat kata, dari sisi pebisnis motor bekas, keuntungan itulah yang dikejar. Dan memang cukup menjanjikan lantaran pemintaannya yang semakin naik. Oleh sebab itu, menjadi masuk akal apabila Bapak Heri mengungkapkan bahwa Honda Tiger bekas di bawah tahun 2000 sempat agak sulit dicari.
Peminat yang bertambah tentu memengaruhi ketersediaan barang. Meski memang, untuk soal harga tidak terpengaruh secara signifikan. Sebagai catatan, semua Honda Tiger yang disebutkan di dalam tulisan ini, adalah motor bekas dengan performa mesin yang masih terjaga. Tidak berbeda ketika Mojok Institute melakukan riset 5 motor bekas yang paling tinggi permintaannya di Yogyakarta.
Mengapa Honda Tiger yang dipilih? Alasan utama adalah mesin Honda di dalam tubuh Tiger yang bersahabat untuk dimasukkan ke dalam fisik CB. Alasan pelengkap adalah performa mesin Honda yang “tak lekang oleh waktu”. Tentu asalkan mesin tersebut dirawat dengan benar.
Minimal servis, ganti oli secara berkala, dan menjaga kondisi klep bensin. Jika tiga hal itu bisa dijaga, mesin Honda Tiger akan tetap bandel, kecepatan bisa diandalkan, dan raungan mesin yang tetap nggegirisi.
Apakah ada motor bekas lain yang bisa dimosifikasi menjadi fisik CB? Tentu ada. Pembaca bisa menggunakan Yamaha Scorpio sebagai “bahan mentah”. Namun, mengapa Bapak Heri lebih banyak menggunakan Honda Tiger sebagai bahan?
Alasannya adalah soal harga. Harga Honda Tiger tahun 1994 dan 1995 ada di kisaran 4,5 hingga 5 juta. Yang di atas tahun 2000 bisa diboyong dengan harga antara 6,5 hingga 7 juta. Sementara itu, Scorpio bekas ada di sekitar 9 hingga 10 juta. Tentu “kurang bersahabat” bagi pebisnis motor bekas untuk keperluan modifikasi.
Lantas, berapa modal yang dibutuhkan untuk menyulap fisik Honda Tiger menjadi mirip Honda CB? Soal harga, tentu tak bisa Mojok Institute ungkapkan secara gamblang karena berkaitan dengan “rahasia dapur” Bapak Heri. Pun dengan teknik pemotongan dan pengelasan. Keduanya adalah signature Bapak Heri dan pembaca bisa menghubungi beliau apabila tertarik.
Namun, Mojok Institute masih bisa memberikan gambaran sekilas bagi pembaca yang tertarik memodifikasi secara mandiri.
Apa saja yang dibutuhkan dan perlu diubah dari fisik Honda Tiger?
Beberapa bagian yang perlu diubah adalah body belakang dan lengan ayun. Kedua bagian ini dipotong lebih kurang 20 sentimeter. Jika pembaca ingin memodifikasi menjadi jap style, kedua bagian ini dipotong 40 sentimeter. Kedua gaya ini tentu juga disesuaikan dengan panjang jok dan slebor.
Selain memotong beberapa bagian, beberapa spare part juga perlu diganti. Mulai dari tangki bensin (300 ribu), jok (170 ribu), dan knalpot. Untuk bagian knalpot, jika ingin lebih ngirit, pembaca tak perlu mengganti knalpot orisinal. Tinggal dipotong saja jika ingin mengubah tampilan.
Bagian lain yang perlu pembaharuan adalah lampu (75 ribu), sein dua sisi (60 ribu), footstep (GL Pro 40 ribu, GL 100 seharga 30 ribu), lampu belakang dan dudukannya (50 ribu), lampu depan (70 ribu), dan slebor depan (180 ribu). Untuk ban, anjurannya adalah sunah, boleh diubah, boleh tidak. Untuk ban, ukuran ring 18 sudah standar. Jika ingin diperbesar (tapak lebar), harganya antara 300 hingga 350 ribu.
Harga yang disebutkan di atas adalah harga antara. Kembali, jika ingin lebih benderang, silakan menjalin silaturahmi dengan Bapak Heri secara langsung. Untuk kira-kira saja, modal 2 juta sudah lebih dari cukup untuk menyulap fisik Honda Tiger menjadi Honda CB, sudah termasuk biaya las.
Maka, jika bahan mentahnya adalah 7 juta, maka total 9 juta dibutuhkan untuk membawa pulang “motor CB rasa Tiger”. Sementara itu, harga jual di pasaran bisa lebih dari 10 juta. Bahkan, di babagan penjualan online, harga motor Tiger dengan rupa CB bisa dibanderol hingga 14 juta rupiah. Bagaimana, tertarik berbisnis motor modifikasi?
Begitulah gambaran yang bisa Mojok Institute sajikan lewat Otomojok Mblayang kali ini.
No comments:
Post a Comment