"Modifikasi trayek, memang sopir M08 minta setengah armadanya ke atas (lewat fly over) setengahnya lagi di bawah (muter balik di stasiun Tanah Abang)," kata Andri di Jakarta, Sabtu (27/1/2018).
Untuk mengetahui mana yang harus lewat fly over dan lewat bawah, dilihat dari pelat nomor ganjil genapnya. Misalnya hari Senin angkot M10 dan M08 yang ganjil lewat atas sedangkan yang genap lewat bawah.
"Begitu setiap hari bergantian, supaya kami kalau mau melakukan tindakan efektif dan jelas," katanya.
Apabila tidak diatur ganjil genap, maka beban muatan di fly over alan terasa berat. "Karena kalau ke atas semua, beban di atas berat, terutama di Blok G, F, B sampai A," katanya.
Begitu juga sebaliknya, kata Andri, kalau semua ke bawah putar balik di fly over juga berat sehingga kemacetannya bisa sampai Cideng.
Meskipun begitu, Andi mengatakan, sopir angkot belum mengetahui hasil diskusi untuk mencari solusi dari permasalahan itu.
"Terus terang saja, perwakilan dari sopir belum bisa memastikan karena mereka lagi berdiskusi antara sopir. Silahkan keputusannya apa, saya siap menindaklanjuti," tutupnya.
(ysw)
Baca Dong disini
No comments:
Post a Comment